Tauhid (disebut juga Tawheed atau Tawhid; Arab توحيد), adalah konsep dalam Islam yang mempertegas keesaan Allah, atau mengakui bahwa tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dzat, Sifat, Af'al dan Asma Allah.
Tauhid, Kaidah Islam Utama dan Paling Agung
Sesungguhnya kaidah Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar; satu-satunya yang diterima dan diridloi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa untuk hamba-hamba Nya, yang merupakan satu-satunya jalan menuju kepada Nya, kunci kebahagiaan dan jalan hidayah, tanda kesuksesan dan pemelihara dari berbagai perselisihan, sumber semua kebaikan dan nikmat, kewajiban pertama bagi seluruh hamba, serta kabar gembira yang dibawa oleh para rasul dan para nabi adalah IBADAH HANYA KEPADA ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala SEMATA TIDAK MENYEKUTUKANNYA.
Bertauhid dalam semua keinginannya terhadap Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, bertauhid dalam urusan penciptaan, perintah-Nya dan seluruh asma (nama-nama) dan sifat-sifat Nya.
Dalil Al Qur'an Tentang Keutamaan & Keagungan Tauhid
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36)
"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS At Taubah: 31)
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)." (QS Az Zumar: 2-3)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus" (QS Al Bayyinah: 5)
Pendapat Ulama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Orang yang mau mentadabburi keadaan alam akan mendapati bahwa sumber kebaikan di muka bumi ini adalah bertauhid dan beribadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa serta taat kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sebaliknya semua kejelekan di muka bumi ini; fitnah, musibah, paceklik, dikuasai musuh dan lain-lain penyebabnya adalah menyelisihi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan berdakwah (mengajak) kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Orang yang mentadabburi hal ini dengan sebenar-benarnya akan mendapati kenyataan seperti ini baik dalam dirinya maupun di luar dirinya." (Majmu' Fatawa 15/25)
Karena kenyataannya demikian dan pengaruhnya-pengaruhnya yang terpuji ini, maka syetan adalah makhluk yang paling cepat (dalam usahanya) untuk menghancurkan dan merusaknya. Senantiasa bekerja untuk melemahkan dan membahayakan tauhid itu. Syetan lakukan hal ini siang malam dengan berbagai cara yang diharapkan membuahkan hasil.
Jika syetan tidak berhasil (menjerumuskan ke dalam) syirik akbar, syetan tidak akan putus asa untuk menjerumuskan ke dalam syirik dalam berbagai kehendak dan lafadz (yang diucapkan manusia). Jika masih juga tidak berhasil maka ia akan menjerumuskan ke dalam berbagai bid'ah dan khurafat. (Al Istighatsah, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hal 293, lihat Muqaddimah Fathul Majiid tahqiq DR Walid bin Abdurrahman bin Muhammad Ali Furayyaan, hal 4)
Tauhid dapat dipecah dalam 3 aspek yakni bertauhid dalam kekuasaan Tuhan rububiyyah, ibadah uluhiyyah dan dalam nama dan sifat Allah (Asma wa Sifat).
Rububiyyah
Yakni mempercayai dan mengakui bahwa hanya Allah dengan menggunakan nama Rabb satu-satunya yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara serta menjaga seluruh Alam Semesta. Mempercayai adanya entitas lain yang melakukan hal ini adalah melanggar prinsip tauhid.
Kutipan Al Quran surat Az Zumar ayat 62 : Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu
Pengertian Robb/Robbun :
Tuhan yang memelihara dan menguasai Al Quran (an-Anaas 114:1), (Al-Fatihah 1:2)
Pemelihara, Pendidik, Pengatur (Al-Israa 17:24), (Ali-'Imran 64)
Makna Allohu Robbun :
Robbu An-Naas, Robbu Kulla Syai'in, Robbul 'alamiin, Robbul 'Arsy = Laa Robba Illalloh ".(Al-An'aam 6:164),)
(Asy-Syu'araa' 26:23-28), (Al-Mu'minuun 23:116)
Wujudnya :
Kitabulloh wa Sunnatulloh; Hukum 'Alam. (An-Nahl 16:89),(Al-An'aam 6:38),(Faathir 35:43-44), (Al-Baqoroh 2:164)
Uluhiyyah/Ibadah
Bahwa hanya kepada Allah setiap ibadah dialamatkan, dan hanya Allah semata yang layak disembah. Ibadah yang diperuntukkan bagi selain Allah adalah bentuk penyalahan terhadap doktrin tauhid.(Al-Fatihah 1:1-5)
Ma'na Ilah :
Mahbubun, Ma'budun dan Mutma'annatun (Al-Baqoroh 2:165), (Al-Baqoroh 2:138), (Al-Kafiruun 109:1-6).
Allohu Ilaahun :
Ilahu An-Nas, Ilaahu as-Samaawaati wal Ardl = Laa Ilaaha Illalloh (Al-Baqoroh 2:163), (Al-Anbiya 21:21-22)
Wujudnya :
Ibadurrohman / Ibadulloh atau masyarakat manusia yang mengabdi kepada Alloh.Al-Furqoon 25:63-77),(Al-Fajr 89:27-30)
Asma wa Sifat
Bahwa sesuai nama dan sifat(karakteristik) Allah yang disebutkan baik oleh Al Qur'an maupun diriwayatkan oleh Rasulullah SAW adalah hanya berhak disandang oleh Allah itu sendiri.
Tauhid (bahasa Arab: توحيد) merupakan konsep monoteisme Islam yang mempercayai bahawa Tuhan itu hanya satu. Tauhid ialah asas Aqidah. Dalam bahasa Arab, "Tauhid" bermaksud "penyatuan", sedangkan dalam Islam, "Tauhid" bermaksud "menegaskan penyatuan dengan Allah". Lawan untuk Tauhid ialah "mengelak daripada membuat", dan dalam bahasa Arab bermaksud "pembahagian" dan merujuk kepada "penyembahan berhala".
Orang Islam mempercayai bahawa Allah tidak boleh disamakan dengan makhluk atau konsep yang lain. Monoteisme Islam adalah mutlak, bukannya relatif atau majmuk dalam semua erti kata perkataan ini. Oleh itu, orang Islam menolak konsep Triniti yang dipegang oleh kebanyakan orang Kristian yang memerihalkan Tuhan sebagai tiga makhluk.